Jakarta : Perusahaan konsultan strategi yang berbasis di Asia Tenggara, Solidiance, menobatkan Singapura sebagai kota paling inovatif di kawasan Asia Pasifik. Negeri kecil di kawasan Asia ini dianggap telah membuat perbaikan yang signifikan dan abadi selama 25 tahun terakhir.
Setelah Singapura, empat kota besar di kawasan lima kota lainnya adalah Sydney, Melbourne, Hongkong dan Auckland.
"Singapura juga mengubah dirinya dari sebuah pelabuhan dagang menjadi negara yang memiliki keuangan dan teknologi tinggi," kata Solidiance, seperti dikutip CNN, Selasa (12/3/2013)
Hasil survei Solidiance ini dikaji berdasarkan ketersediaan bakat dan ketrampilan masyarakat, sistem pendidikan yang kuat, kelayakan untuk ditinggali (livability) dan kelestarian lingkungan, kemajuan teknologi dan peraturan pemerintah yang mendukung kebebasan finansial dan integrasi global.
Singapura dinilai dapat mendorong bakat profesional dari seluruh dunia dengan memilki kebijakan yang terbuka. Pada tahun 2000, sekitar 8% dari 4 juta penduduk negara itu adalah orang asing. Porsi warga negara asing terus bertambah menjadi 14% dari 5,3 juta orang pada 2012.
Solidiance yakin, peraturan pemerintah yang kuat dapat menciptakan regulasi serta wadah dalam lingkungan yang terstruktur dan stabil. Pada akhirnya, dapat digunakan untuk pengembangan sebuah bisnis.
Menurut Bank Dunia, Singapura menjadi negara terbaik untuk melakukan bisnis di 2013, dan posisinya tak berubah sejak 2012.
Demi menjaga predikat Singapura sebagai kota paling inovatif, Solidiance mengusulkan agar negara tersebut selalu terbuka terhadap ide-ide baru, budaya baru, dan pendatang baru.
"Singapura tidak memiliki pilihan lain, harus beradaptasi, tetap terbuka dan memimpin perubahan jika ingin tetap relevan di abad 21," kata Damien Duhamel, Managing Partner Asia Solidiance.
Berikut adalah profil dari empat kota paling infovatif lainnya:
1. Sydney
Salah satu kota besar di Australia ini memiliki basis bakat terampil untuk kemajuan teknologinya. Dari survey yang ditemukan, Sydney telah mampu menarik berbagai kalangan profesional dari dunia industrialis dan ahli teknologi informasi.
2. Melbourne
Melbourne dianggap memiliki keunggulan dalam kategori bakat manusia. Menurut catatan Solidiance, setengah dari penduduk kota berlatar belakang imigran, dan lingkungan kota sangat mendukung penerimaan keragaman.
3. Hong Kong
Solidiance mencatatkan poin utama dari kota ini adalah pengembangan sitem Cyberport pada tahun 1999 demi memajukan industri IT di Hongkong. Namun, seperti yang dilaporkan media lokal Hongkong, Cyberport telah gagal dikembangkan karena telah mencapai kapasitas yang maksimal.
Hongkong juga dikenal dengan kota yang memiliki bakan paling menonjol di Asia terkait hubungan keungan untuk kerangka peraturan dan rendahnya tingkat korupsi. Pada tahun 2012, kota ini menempati peringkat 14 dalam Indeks Persepsi Korupsi Transparency International. Hongkon juga memiliki tarif pajak terendah di Asia, sebesar 16,5 %. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi berbagai perusahaan untuk berbisnis di kota ini.
4. Auckland
Menempati posisi kelima sebagai kota terinovatif, Auckland dinilai memiliki kemampuan menarik bakat ketrampilan dan toleransi antar umat beragamanya. Kota ini juga memiliki kemudahan berbisnis sehingga menarik warga asing untuk menetap di kota. Dalam kategori livability, kondisi infrastruktur yang masih buruk bagi angkutan umum menjadi salah satu catatan tersendiri.
Dari kelima kota tersebut, sayangnya Solidance tidak mencantumkan satupun kota yang berasal dari Indonesia meskipun Indonesia menjabat sebagai ketua ASEAN serta menjadi negara yang memiliki perkembangan ekonomi paling pesat nomor dua setelah China.
Setelah Singapura, empat kota besar di kawasan lima kota lainnya adalah Sydney, Melbourne, Hongkong dan Auckland.
"Singapura juga mengubah dirinya dari sebuah pelabuhan dagang menjadi negara yang memiliki keuangan dan teknologi tinggi," kata Solidiance, seperti dikutip CNN, Selasa (12/3/2013)
Hasil survei Solidiance ini dikaji berdasarkan ketersediaan bakat dan ketrampilan masyarakat, sistem pendidikan yang kuat, kelayakan untuk ditinggali (livability) dan kelestarian lingkungan, kemajuan teknologi dan peraturan pemerintah yang mendukung kebebasan finansial dan integrasi global.
Singapura dinilai dapat mendorong bakat profesional dari seluruh dunia dengan memilki kebijakan yang terbuka. Pada tahun 2000, sekitar 8% dari 4 juta penduduk negara itu adalah orang asing. Porsi warga negara asing terus bertambah menjadi 14% dari 5,3 juta orang pada 2012.
Solidiance yakin, peraturan pemerintah yang kuat dapat menciptakan regulasi serta wadah dalam lingkungan yang terstruktur dan stabil. Pada akhirnya, dapat digunakan untuk pengembangan sebuah bisnis.
Menurut Bank Dunia, Singapura menjadi negara terbaik untuk melakukan bisnis di 2013, dan posisinya tak berubah sejak 2012.
Demi menjaga predikat Singapura sebagai kota paling inovatif, Solidiance mengusulkan agar negara tersebut selalu terbuka terhadap ide-ide baru, budaya baru, dan pendatang baru.
"Singapura tidak memiliki pilihan lain, harus beradaptasi, tetap terbuka dan memimpin perubahan jika ingin tetap relevan di abad 21," kata Damien Duhamel, Managing Partner Asia Solidiance.
Berikut adalah profil dari empat kota paling infovatif lainnya:
1. Sydney
Salah satu kota besar di Australia ini memiliki basis bakat terampil untuk kemajuan teknologinya. Dari survey yang ditemukan, Sydney telah mampu menarik berbagai kalangan profesional dari dunia industrialis dan ahli teknologi informasi.
2. Melbourne
Melbourne dianggap memiliki keunggulan dalam kategori bakat manusia. Menurut catatan Solidiance, setengah dari penduduk kota berlatar belakang imigran, dan lingkungan kota sangat mendukung penerimaan keragaman.
3. Hong Kong
Solidiance mencatatkan poin utama dari kota ini adalah pengembangan sitem Cyberport pada tahun 1999 demi memajukan industri IT di Hongkong. Namun, seperti yang dilaporkan media lokal Hongkong, Cyberport telah gagal dikembangkan karena telah mencapai kapasitas yang maksimal.
Hongkong juga dikenal dengan kota yang memiliki bakan paling menonjol di Asia terkait hubungan keungan untuk kerangka peraturan dan rendahnya tingkat korupsi. Pada tahun 2012, kota ini menempati peringkat 14 dalam Indeks Persepsi Korupsi Transparency International. Hongkon juga memiliki tarif pajak terendah di Asia, sebesar 16,5 %. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi berbagai perusahaan untuk berbisnis di kota ini.
4. Auckland
Menempati posisi kelima sebagai kota terinovatif, Auckland dinilai memiliki kemampuan menarik bakat ketrampilan dan toleransi antar umat beragamanya. Kota ini juga memiliki kemudahan berbisnis sehingga menarik warga asing untuk menetap di kota. Dalam kategori livability, kondisi infrastruktur yang masih buruk bagi angkutan umum menjadi salah satu catatan tersendiri.
Dari kelima kota tersebut, sayangnya Solidance tidak mencantumkan satupun kota yang berasal dari Indonesia meskipun Indonesia menjabat sebagai ketua ASEAN serta menjadi negara yang memiliki perkembangan ekonomi paling pesat nomor dua setelah China.
Komentar
Posting Komentar