- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Arab Saudi Selalu Jadi Lawan Berat
Liputan6.com, Jakarta : Timnas Indonesia bakal menghadapi tantangan yang sangat berat ketika menjamu Arab Saudi, Sabtu (23/3/13) malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Catatan statistik yang buruk membayangi timnas Indonesia. Dari 11 kali pertemuan dengan Arab, timnas Indonesia tak pernah bisa menang.
Catatannya yaitu tiga kali imbang dan 8 kali kalah. Ini tentu harus bisa dipecahkan oleh Timnas Indonesia sekarang. Bukan sebuah misi mustahil. Setidaknya, itu nyaris bisa dilakukan ketika Piala Asia 2007 di SUGBK. Timnas hanya kalah 1-2. Ini juga akibat kesalahan tidak prinsipil yang dilakukan oleh Ismed Sofyan yang berbuah tendangan bebas untuk Arab Saudi.
Dari sinilah awal mula petaka dari Arab Saudi. Semangat tinggi ini coba ditularkan oleh pelatih timnas, Rahmad Darmawan. Dia tak mau timnas tampil melempem menghadapi Arab Saudi. Saat ini, Indonesia masih berada di posisi buncit di kualifikasi grup C Piala Asia 2015. Ini karena kalah 0-1 dari Irak.
"Saya selalu menekankan kepada seluruh pemain, mereka wajib memotivasi diri sendiri untuk menang. Soal hasil, itu belakangan. Karena, kalau belum apa-apa sudah merasa kalah, itu bukan sesuatu yang baik," kata Rahmad yang terkenal sebagai motivator ulung. Ini dibuktikannya di beberapa klub yang pernah ditukanginya.
Hasil terbaik Indonesia menghadapi Arab Saudi adalah dua kali menahan imbang dengan skor 1-1. Pertama terjadi pada Kualifikasi Olimpiade 1984 yang berlangsung di Stadion Utama GBK pada 1983, dan yang kedua saat mejalani laga persahabatan di Arab Saudi pada 12 Maret 1997. Skor imbang juga diraih timnas, melakukan laga ujicoba di Kuala Lumpur, Malaysia, 2011 silam.
Saat itu, Indonesia yang ditukangi oleh Wim Rijsbergen berhasil menahan imbang 0-0 Arab Saudi yang masih dilatih oleh Frank Rijkaard. Belakangan, Rijkaard dipecat dan kini Arab Saudi dilatih mantan pelatih Madrid, Lopez Caro.
Dari sinilah awal mula petaka dari Arab Saudi. Semangat tinggi ini coba ditularkan oleh pelatih timnas, Rahmad Darmawan. Dia tak mau timnas tampil melempem menghadapi Arab Saudi. Saat ini, Indonesia masih berada di posisi buncit di kualifikasi grup C Piala Asia 2015. Ini karena kalah 0-1 dari Irak.
"Saya selalu menekankan kepada seluruh pemain, mereka wajib memotivasi diri sendiri untuk menang. Soal hasil, itu belakangan. Karena, kalau belum apa-apa sudah merasa kalah, itu bukan sesuatu yang baik," kata Rahmad yang terkenal sebagai motivator ulung. Ini dibuktikannya di beberapa klub yang pernah ditukanginya.
Hasil terbaik Indonesia menghadapi Arab Saudi adalah dua kali menahan imbang dengan skor 1-1. Pertama terjadi pada Kualifikasi Olimpiade 1984 yang berlangsung di Stadion Utama GBK pada 1983, dan yang kedua saat mejalani laga persahabatan di Arab Saudi pada 12 Maret 1997. Skor imbang juga diraih timnas, melakukan laga ujicoba di Kuala Lumpur, Malaysia, 2011 silam.
Saat itu, Indonesia yang ditukangi oleh Wim Rijsbergen berhasil menahan imbang 0-0 Arab Saudi yang masih dilatih oleh Frank Rijkaard. Belakangan, Rijkaard dipecat dan kini Arab Saudi dilatih mantan pelatih Madrid, Lopez Caro.
Komentar
Posting Komentar